Aku
Pagi datang dengan sinar mentari yang menembus celah jendela, semua orang sibuk dengan harapan baru dan rencana mereka. Tapi aku, hanya duduk terdiam sambil menatap kosong ke arah langit, seolah mencari sesuatu yang tak kunjung kutemukan. Aku bukanlah sosok yang kuat, aku sering kali retak bahkan sebelum benar-benar diuji. Aku mudah cemas, mudah merasa kecil, dan terlalu sering menyalahkan diri sendiri. Namun, di balik semua itu, aku hanya ingin dimengerti. Aku hanya ingin seseorang tahu bahwa di balik kerasnya suaraku, ada hati yang sebenarnya lembut dan rapuh. Aku bukanlah api yang ingin membakar, aku hanyalah cahaya kecil yang takut padam. Seringkali aku merasa menjadi beban, seperti awan gelap yang menutupi cahaya. Kadang aku iri melihat orang lain begitu mudah tertawa tanpa menyembunyikan luka di balik senyumannya. Sementara aku, harus berpura-pura kuat, harus pandai menyembunyikan getir agar tak ada yang benar-benar melihat betapa rapuhnya diriku. Aku tahu, mungkin lelah men...